Tuesday, July 8, 2014

Ketergantungan Energi Merupakan Masalah Bagi Kita Semua, Bukan Cuma Bagi Ukraina

Kabar dari Ukraina akhir-akhir ini terdengar semakin memburuk bagi negara tersebut. Pesawat militer di angkasa ditembaki oleh para pemberontak, separuh dari bagian timur negara ini masih terus mencoba untuk memisahkan diri (kendati Rusia tidak lagi mendukung secara vokal), dan juga wilayah Krimea sudah tidak bisa lagi terpisahkan dari Putin saat ini. Sekarang, di atas semua ini, perusahaan energi Rusia, Gazprom telah menutup penyedia gas Ukraina, yang mengklaim bahwa Ukraina belum membayar hutang. Poin positif yang masih samar-samar mengenai hal ini adalah tidak terjadi di tengah-tengah musim dingin.


Sekarang tentu saja keputusan Gazprom lebih mengarah ke politik dan bukan ke arah finansial. Sekarang sudah dipilih Presiden Ukraina yang baru, pemilihan yang pada dasarnya dianggap batal oleh Rusia karena tidak menerima revolusi terbaru dengan menendang Yanukovych keluar dari negara tersebut. Dan Rusia berkeinginan untuk tetap melenturkan otot yang baru ditemukan ini di panggung internasional, menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia kembali kuat dan tidak boleh dianggap remeh. Bagaimanapun juga, jika negara ini ditutup karena tidak segera membayar hutang, maka sekarang hampir tidak ada negara di dunia ini yang memiliki energi.

Dan itulah masalahnya. Sebagaimana yang telah kita diskusikan di blog sebelumnya, sistem energi global kita tidak lagi bekerja dengan baik. Hal ini berdasarkan penggunaan luas bahan bakar fosil dengan kelangkaan yang semakin meningkat dan secara meningkat pula hanya dikontrol oleh beberapa negara di dunia. Jika akses untuk bahan bakar tersebut menipis, negara ini akan berada dalam masalah besar, bahkan akan seringkali untuk tidak bisa menyediakaan pelayanan dasar untuk rakyat mereka.

Sistem energi ini yang membuat Rusia mengolok-olok Ukraina saat ini. Ini juga sistem energi yang mendorong keputusan AS untuk menginvasi Irak, dalam percobaan untuk menyusun kembali wilayah Timur Tengah yang kaya minyak ke dalam gambaran mereka, dan untuk memperoleh kontrol atas persediaan bahan bakar yang cukup untuk menjalankan perekonomian berkelanjutan dalam jangka panjang. Sistem energi ini yang membiarkan kartel OPEC untuk mengontrol harga bagi konsumen biasa di seluruh dunia. Dan sistem energi yang menyebabkan kita terus-menerus menggali lebih banyak bahan bakar di tempat-tempat konvensional yang semakin berkurang – di bawah Arktika, di pasir minyak di Alaska, dan lain-lain.

Hampir di semua negara di dunia sangat bergantung pada minyak dan gas untuk kebutuhan energi mereka, dan hal ini membuat mereka semakin ketergantungan pada satu atau dua penyedia utama. Fakta ini semakin jelas digambarkan berdasarkan pada kenyataan bahwa Gazprom menutup penyedia energi Ukraina yang telah membuat khawatir EU, yang sangat memperhatikan bahwa blok adidaya mereka tidak memiliki akses ke bahan bakar yang cukup di tahun ini kecuali arus dari Rusia kembali aktif sesegera mungkin. Alih-alih kemandirian dan keberlanjutan yang menjadi tujuan yang harus diperjuangkan oleh semua negara, kita malah memiliki ketergantungan pada bahan bakar kotor.

Banyak orang menghasilkan banyak uang dari sistem ini; orang yang paling menderita adalah orang yang pada dasarnya miskin. Mereka membayar harga tinggi di pom bensin atau untuk menghangatkan rumah mereka di barat. Dan di negara berkembang mereka menderita dari dampak awal perubahan iklim, tanaman mereka musnah, desa-desa banjir, dan mata pencaharian mereka hancur.

Peristiwa di Ukrainia menunjukkan bahwa dibutuhkan kemandirian yang besar dalam sumber daya energi untuk semua negara, dan harus fokus pada teknologi energi alternatif. Daripada bergantung dengan gas Rusia, Ukraina – dan kita semua – harus fokus pada teknologi yang dapat diperbarui, ramah lingkungan, dan lebih bersih yang akan lebih mudah diakses ke seluruh dunia. Perancangan sistem energi dunia baru selama beberapa dekade mendatang harus menjadi prioritas utama bagi seluruh masyarakat internasional.


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 23.06.2014: http://anashell.blogspot.com/2014/06/energy-dependency-is-problem-for-us-all.html

[ perusahaan energi Rusia, penyedia gas Ukraina, Presiden Ukraina, Yanukovych, sistem energi global, bakar fosil, Ana Shell ]

No comments:

Post a Comment