Sunday, September 29, 2013

Ana Shell到访菲律宾,探讨气化项目

2013814日,(菲律宾)农业部召开了一次商务会议,与会者包括“Territory of Shell(www.anashell.com)基金会的所有者 Ana Shell、(新加坡)NRGLab公司(www.nrglab.asia)、(菲律宾)农业部副部长 & 办公室主任Atty. Emerson U. Palad、菲律宾水稻研究所副执行主任Manuel Jose C. Regalado、菲律宾收获后发展与机械化中心(PHILMECH)执行主任及能源部科研专家Rex L. Bingabing以及Jamie Joseph Q. Castillo



菲律宾每年生产的生物质能高达10亿吨,相当于20,000吨液化天然气(价值1,000亿美元)所蕴含的能源。

菲律宾每年可利用50,000万吨灌木生物质能(椰子树、水稻、香蕉和菠萝废物、芒果等)来发电,这在技术上是可行的。

每年气化50,000万吨生物质能,与10,000万吨液化天然气提供的燃料相当。合成气体(合成气)发电厂能在电厂运营之后3年收回成本。

利用菲律宾生物质能的可能性有助于取代燃烧煤炭、天然气或石油发电的方式。此外,还能让二氧化碳的排放量削减一半。

在此次商务会议上,引发激烈谈论的问题之一就是NRGLab修建的第一个气化发电厂,其中使用该公司研制的25兆瓦小时涡轮机(成本约为2,500万美元)。

此类发电厂的给料将由菲律宾的农户提供,供应价格定为25美元/吨。
该发电厂运营一年需要210,000吨农业废料(给料),成本为5,250,000美元。利用这些农业废料,能生产出2,150亿千瓦时的电力。电力的平均销售价格为0.12美元,相当于能获得2,580万美元的收益。

查看下列链接,就气化项目了解更多信息:




[ 气化项目 , 菲律宾 Ana Shell, NRGlab, , Atty. Emerson U. Palad, Manuel Jose C. Regalado, Rex L. Bingabing, Jamie Joseph Q. Castillo, gasification project, gasification nrglab, Ana Shell NRGLab ]

Tuesday, September 24, 2013

Green energy equals job growth

In the United Kingdom alone, over 34,000 people have green energy to thank for a roof over their heads and food on the table. That number has increased by nearly 75% since 2010 when RenewableUK, a leading non-profit renewable energy trade association, conducted a study into employment in the wind, wave and tidal power industries.



When it comes to green energy, people are employed in a variety of different ways. From planning and development, to construction and installation, to maintenance, manufacturing, and support services, one thing’s for certain – green energy equals jobs.

The study revealed that 91% of people employed in the sector were citizens of the UK, while 1/5th were women.

Small businesses play a pivotal role in the sector as well, with 80% of all businesses in the wind, wave and tidal industries employing less than 250 people, and more than half of those employing fewer than 25.

According to RenewableUK, the government could create more than 70,000 jobs in the next decade with the right funding and public support.

"Today's report clearly demonstrates how the wind, wave and tidal industries are creating jobs and growth for the economy,” says Maria McCaffery, CEO of RenewableUK. "There are tens of thousands of people employed in skilled jobs the length and breadth of the country building a world-leading industry in the UK and providing clean, reliable energy. Our wind, wave and tidal industries could employ more than 70,000 people over the next decade. The offshore wind sector alone could be employing nearly 45,000 workers in the 2020s. As an industry we are truly creating jobs out of fresh air."

However, in some scenarios, the report projects that offshore wind, without the support of additional alternative energy sources, could actually widen the unemployment gap.

"To really harness the economic benefits of our technologies, we must ensure that there is certainty for industry,” McCaffery continues. "Certainty on future levels of deployment of wind, wave and tidal energy over the next decade will enable firms to invest in the right people and the right skills, and ensure we maximize the number of green collar jobs we create as we transform our electricity system.”

NRGLab is thankful to employ some of today’s best and brightest minds across a variety of fields. Mechanical engineers. Venture capitalists. Climate scientists. Journalists. Economists.


Because in order to solve the climate and energy crises we face, we’re going to have to rely on creative collaboration. Visit nrglab.asia for more insight into what NRGLab is doing to create a better future for millions of people. 

green energy, job growth, RenewableUK, renewable energy trade association, renewable energy, Maria McCaffery, Mechanical engineer, Venture capitalist, Climate scientist, NRGlab, Ana Shell NRGLab, NRGLab Pte Ltd ]

Sunday, September 22, 2013

Perhatian Bagi Para Pemilik Usaha Kecil: Beberapa Kunci Agar Biaya Energi Tetap Rendah

Tidaklah mudah memiliki usaha kecil di zaman sekarang ini. Berbagai pengeluaran seperti biaya sewa, utilitas, dan inventaris setiap saat selalu tinggi. Bahkan, pajak diperkirakan melonjak. Konglomerat-konglomerat seperti Wal Mart menggilas usaha-usaha kecil di mana pun mereka hadir. Jadi, bagaimana wirausahawan dapat tetap bertahan dalam perekonomian yang semakin kompetitif? Dengan sebisa mungkin menghemat uang kapan pun dan bagaimanapun caranya.


Pertama, mulailah dengan mendidik dan memotivasi karyawan Anda untuk menjadi lebih sadar energi. Tawarkan insentif kepada mereka yang mengurangi penggunaan listrik. Adakan perayaan Hari Bumi. Ingatlah - karyawan yang bahagia adalah karyawan yang bekerja keras.Untuk menjaga agar biaya energi rendah, sudah pasti memerlukan kerja sama yang besar dari semua orang.

Pasang termostat-pintar untuk memaksimalkan sistem pemanas dan pendingin. Anda membayar untuk kenyamanan karyawan Anda. Bukan untuk bersantai di iklim tropis atau dingin.

Beli printer ink-jet karena menggunakan energi sekitar 90% lebih sedikit daripada printer laser.

Mesin fotokopi sebenarnya mengkonsumsi energi paling banyak dari semua peralatan di kantor Anda, karena membutuhkan cukup banyak energi untuk menghangatkan toner agar dapat menempel ke kertas. Bahkan ketika tidak digunakan, mesin fotokopi cenderung  sangat boros listrik. Jika Anda berpikir untuk membeli yang baru, pastikan mesin tersebut memiliki kemampuan menyalin bolak-balik. Menggunakan kedua sisi halaman membantu mengurangi penggunaan mesin.

Jika sistem lampu Anda adalah T12, gantilah dengan peralatan tetap T8  yang hemat energi. Dan jika Anda belum melakukannya, pastikan Anda meng-upgrade lampu pijar Anda dengan lampu neon kecil karena lebih hemat dan lebih tahan lama.

Berbicara tentang lampu - matikan semua lampu yang tidak penting. Tidak menggunakan ruang rapat? Mengapa membiarkan lampunya tetap menyala? Memasang detektor-gerak membantu menjaga lampu tetap menyala di tempat yang diperlukan.

Apakah karyawan Anda masih menggunakan komputer desktop besar? Berpikirlah untuk menukarnya dengan laptop, yang menggunakan sekitar 1/10 energi. Lebih suka melihat layar yang lebih besar? Silakan lanjutkan dan sambungkan laptop Anda ke monitor yang lebih besar. Melakukan ini masih akan mengurangi setengah dari penggunaan energi Anda!

Tetapi jika Anda bersikeras untuk tetap memakai komputer desktop, suruh karyawan Anda mematikan monitor mereka jika tidak menggunakannya selama 30 menit atau lebih karena monitor saja menarik sekitar setengah dari keseluruhan energi yang digunakan komputer.

Anda tahu istilah - TGIF! Pastikan semua komputer, printer, mesin fotokopi, dan peralatan dimatikan atau dicabut menjelang akhir pekan.

Jangan biarkan waktu membuat Anda frustasi. Jangan juga hanya tetap bertahan. Beradaptasilah dengan pasar global yang terus berkembang dan menangkan persaingan dengan menunjukkan bahwa Anda memiliki kesadaran energi yang lebih besar. Bergabunglah dengan revolusi hijau dan membantu melawan efek pemanasan global. Saat Anda menerima tagihan utilitas bulan depan, Anda akan senang karena Anda telah melakukan penghematan energi ...



Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 23 Juli http://anashell.blogspot.com/2013/07/attention-small-business-owners-some.html

[ Biaya Energi Tetap Rendah, Pemilik Usaha Kecil, energi, Ana Shell NRGLab, Ana shell, nrglab company, NRGLab Pte Ltd, Wal Mart, nrg ]

Tuesday, September 17, 2013

Wabah Penyakit Menyerang! Pemanasan Global Penyebabnya

Saat orang mendengar kata “pemanasan global”, yang terlintas dalam benak mereka adalah puncak gunung es yang mencair, naiknya permukaan air laut, dan badai super. Tapi tahukah Anda bahwa pemanasan global juga membuat penyakit menjadi lebih mudah menyebar? Benar – wabah berikutnya bisa saja sedang membayangi. Dan wabah terakhir datang telah merenggut jutaan nyawa!


Bakteri dan parasit berkembang biak di suhu yang hangat, yang biasanya bakteri dan parasite ini bersifat musiman di belahan dunia tertentu. Namun kini, hal itu tidak lagi berlaku. Musim panas yang lebih lama berarti jangka waktu hidup yang lebih lama pula. Lebih banyak penyakit menular. “Ada BANYAK penyakit,” Sonia Altizer,  Associate Professor di Universitas Georgia, menegaskan. “Terutama disistem-sistem alami, di mana ada sinyal yang jelas bahwa prevalensi atau tingkat keparahan dari penyakit-penyakit itu telah meningkat sebagai respon atas perubahan iklim.”

Altizer adalah penulis-bersama dari penelitian yang baru diterbitkan mengenai tren iklim selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Dia melanjutkan: “Jadi di Kutub Utara, ada cacing parasit yang mempengaruhi muskox dan rusa kutub yang berkembang biak lebih cepat dan menjadi lebih tersebar dan berekspansi. Kemudian di laut-laut tropis, seperti batu-batu karang di Lautan Karibia, terdapat banyak bukti yang muncul yang menunjukkan bahwa pemanasan berhubungan dengan simbiosis batu-batu karang tersebut – membuat batu-batu karang semakin rentan terhadap penyakit dan pada waktu yang bersamaan memperbesar tingkat pertumbuhan bakteri mematikan.”

Jadi di manapun Anda tinggal – di iklim yang hangat, atau dingin – tidak ada seorang pun yang aman dari bakteri. Untunglah, ada penelitian seperti yang dikerjakan oleh Altizer untuk mempersiapkan kita menghadapi masa depan.

“Mengetahui mengapa bakteri-bakteri patogen yang berlainan merespon secara berbeda pula terhadap perubahan iklim adalah apa yang dibutuhkan untuk membantu kita memprediksi dan menangani penyebaran penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan,” lanjutnya.

Beberapa benua sudah jauh lebih siap dibandingkan benua lain dalam menghadapi wabah yang akan datang, seperti Amerika Utara dan Eropa, yang memiliki “pemantauan, vektor pengendali, sanitasi modern, obat-obatan, dan vaksin yang dapat diberlakukan untuk mencegah penyebaran berbagai macam penyakit, terutama penyakit menular atau diare yang jauh lebih bermasalah di negara-negara berkembang. Jadi hal-hal ini dapat melawan efek-efek perubahan iklim dan menyulitkan untuk mendeteksi peningkatan bakteri patogen tersebut,” kata Altizer.

“vektor pengendali” merujuk kepada parasit pengendali seperti caplak dan nyamuk, yang dikenal sebagai penyebar demam kuning dan malaria.
Di negara-negara berkembang, penyebaran patogen dapat menghancurkan ekonomi pertanian. Tanaman dan hewan ternak mati. Kehidupan para petani dan keluarganya dipertaruhkan.

Seberapa khawatirkah mestinya kita? Menurut Altizer jawabannya tidak harus selalu jelas.

“Hal itu sangat tergantung dari lokasi. Di mana, kapan dan patogen seperti apa? Saya pikir saat ini kita berada dalam tahap, di mana dalam lima sampai sepuluh tahun lagi para ilmuwan akan dapat bergerak menuju kerangka berpikir yang dapat diprediksi, yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai di mana lokasi, dan bakteri patogen seperti apa yang merespon dan akan paling kuat merespon terhadap perubahan iklim.”

Efek-efek dari pemanasan global perlahan mulai terungkap dan akan berlangsung lama, sehingga sangat penting untuk mendokumentasikan dan menganalisis data.



Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 13 Agustus: http://anashell.blogspot.com/2013/08/the-plague-could-be-coming-global.html

pemanasan global, Sonia Altizer, Universitas Georgia, krisis ekonomi, korupsi, affordable energy, Ana Shell NRGLab, ana shell sh-box, NRGLab Pte Ltd, nrglab singapore, NRGLab Сингапур, SH-box ]

Sunday, September 15, 2013

Radiation levels 18 times higher in Japan than reported – thanks, nuclear power

Water samples recently taken just outside of the Fukushima Daiichi nuclear power plant in Japan have revealed radiation levels nearly 18 times higher than previously reported. Back in 2011, a tsunami rocked the plant, killing nearly 19,000 people in the process and causing a triple meltdown at Fukushima Daiichi. That meltdown forced another 160,000 people to relocate.

Although operator of the power plant, Tokyo Electric Power (Tepco), has yet to discover the cause of radiation spike, they vehemently deny allegations of any “leaks.”


Sick and tired of hearing about nuclear power plant disasters? We are, too.

This isn’t exactly the first public humiliation for Tepco, either.  Last month, the company had a storage tank – not too dissimilar from the one in question at Fukushima Daiichi – leak 300 tonnes of radioactive water into the ground.  That contaminated water could be destined for the sea, and if so, Japan will face a flurry of new ecological travesties.  Fishermen to the south haven’t been able to fish commercially since the plant’s meltdown, while those to the north have only been cleared to catch whelks and octopus – a mandatory measure which has all but crippled the country’s fishing industry.

Japan's nuclear watchdog confirmed it raised the severity level of the Fukushima Daaichi leak from a 1, or just an "anomaly", to a 3 - a "serious incident" - on International Atomic Energy’s eight-point radioactive scale.

The heightened radiation level is a serious concern to the thousands of Tepco employees working overtime to contain, process, and store water safely. The firm’s failure to protect the environment has spread doubts about their ability to lead the cleanup. Decommissioning the plant would cost the Japanese economy tens of BILLIONS of dollars over decades if the cleanup is unsuccessful. 

In response to the most recent environmental report, Japan’s Prime Minister, Shinzo Abe, promises that the government will play a larger role in preventing water contamination.

"We cannot fully stop contaminated water leaks right away. That's the reality. The water is still leaking in to the sea, and we should better assess its environmental impact,” says Shunichi Tanaka, chairman of the country's Nuclear Regulation Authority.

NRGLab is sick and tired of stories like this. It’s time to put nuclear energy to rest – Rest In Peace. It’s time to transition away from the goliath power plants and towards independent, renewable sources of energy. Because we don’t have to sacrifice employee safety, national security, or the environment just to generate a watt of electricity. Not anymore, at least.

With innovative green technology like the SV-Turbine for the gasification of biofuels and the SH-Box, a carbon-free, polycrystalline generator, we can reform the global energy infrastructure, starting from the inside out.

It all starts with you. Me. Us. It starts with us as a species making a unified push towards clean energy.


Are you in favor of a better tomorrow? How about a greener future? Visit nrglab. Asia for more information, or follow us on Facebook for news and updates. 


Fukushima Daiichi nuclear power plant, Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power, Tepco, Shinzo Abe, Nuclear Regulation Authority, SV-Turbine, SV-Turbine nrglab, radiation level Japan, nuclear power Japan, nrglab, Ana shell ]

Tuesday, September 10, 2013

小企业主们,注意了:一些保持低能源成本的秘诀

在今天这个时代,拥有一家小企业并不容易。房租、水电费和库存等开支达到了历史高位。就连税费也预期上涨。类似于沃尔玛的大企业持续打压着周边的小企业。那么,企业家要如何在竞争日益激烈的经济环境中,生存下去呢?答案就是在可能时,随时随地节约资金。


首先,从教育并激励您的员工提高节能意识开始。向节约用电的人提供奖励。发起地球日庆祝活动。记住——快乐的员工就是会努力工作的员工。要保持低成本需要人人为之付出努力。

安装智能恒温器,让您的供暖制冷系统发挥最大作用。您付钱是为了让员工感到舒适,而不是让他们在热带或寒冷的气候条件下放松。

投资购买一台喷墨打印机。与激光打印机相比,喷墨打印机大约能节省90%的能源。

在您办公室内的所有家电中,实际上复印机是消耗能源最多的设备。加热调色剂需要大量的能源,这样才能让它融化在纸上。即使在不用的时候,复印机还是会浪费大量电力。如果您正考虑采购一台新的复印机,请确保它具有双面打印的功能。使用纸张的正反面有助于减少机器的使用量。

如果您有一个T12照明系统,请将其更换为T8 节能装置。如果您还没有配置照明系统,请确保将您的白炽灯升级为紧凑型荧光灯。它们的使用寿命更长,还能为您节省资金。

说道照明——请关闭所有非必需的照明装置。无人使用会议室?那为什么要开着里面的灯呢?安装运动检测器有助于在需要的时候打开照明装置。

您的员工还在使用笨重的台式电脑吗?考虑一下将它们换成笔记本电脑吧,后者消耗的能源大约只有台式电脑所需能源的1/10。喜欢大点儿的屏幕?去吧,把您的笔记本电脑插在一个更大的显示器上。即便这样,还是能为您减少一半的能源消耗!

但是,如果您坚持保留台式电脑,那么,请让您的员工在30分钟及以上都不打算使用电脑时,关闭电脑的显示器,因为显示器消耗的能源就占到了电脑总消耗能源的一半。

您知道有这么个说法——TGIF(谢天谢地又到星期五了)!请确保在周末期间,已关闭所有电脑、打印机、复印机和家电,或是已经拔掉了它们的插头。

不要让时代阻挠您的脚步。也不要只求生存下去。展示您出众的节能意识,适应不断扩大的全球市场,超越对手。加入绿色革命,帮助人们对抗全球变暖的影响。当您收到下个月的水电费账单时,您将为您所做的一切感到高兴……



[ 能源成本, 小企业主, 全球经济危机, 塞浦路斯银行危, 塞浦路斯银行危机, 德国的腐败, 腐败, Ana Shell NRGLab, Ana shell, NRGlab, ana shell sh-box ]

Sunday, September 8, 2013

Bisnis Global Telah Membuat Konsumen Menjadi “Otomatis Tersihir” Seperti Zombie

Yang namanya bisnis global, pasti berkaitan dengan ekspansi, karena pada hakikatnya bisnis itu selalu mencari pasar baru. Kerap kali, pasar-pasar baru ditemukan pada rumah tangga kebanyakan yang telah kehilangan keuntungan ekonomi sejak era perang. Alih-alih mendukung kerja sama ekonomi, para pemimpin dunia justru mendukung kehidupan yang saling menghancurkan. (http://gt2030.com). Artinya, kalau mereka tidak mau bekerja sama,   bagaimana bisnis global bisa bertahan?


Tahun 1981, Presiden Ronald Reagen menandatangani undang-undang yang memungkinkan para konsumen mengonsolidasikan utang-utang mereka, yaitu dengan mengambil pinjaman baru untuk melunasi utang-utang lama. Terjadilah gelombang iklan masal yang mengajak masyarakat ‘berutang’  demi mendapatkan barang-barang yang sebenarnya tidak mampu mereka beli.

Bisnis-bisnis mulai meyakinkan rumah-rumah tangga untuk mengambil lebih banyak pinjaman, dan membiarkan urusan konsolidasi utang menjadi masalah belakangan. Para operator ponsel menciptakan kebutuhan (semu) untuk terus berkomunikasi tanpa henti. Perusahaan-perusahaan farmasi memaksa pasien-pasien untuk menelan berbagai pil untuk setiap gejala kesehatan kecil sekalipun. Pabrik-pabrik garmen membuat orang-orang tertarik untuk membeli pakaian-pakaian baru untuk setiap musim. Pada praktiknya, setiap orang mengambil pinjaman dari bank untuk membeli sesuatu yang mereka tidak perlukan, atau dengan kata lain menyerahkan uang yang mereka hasilkan dengan susah payah kembali ke bank.

Pemasaran menjadi alat yang sangat mujarab. Penelitian telah membuktikan bahwa emosi, kata-kata, dan gambar mempunyai kemampuan untuk membujuk konsumen agar mau membeli, membeli, dan MEMBELI! Mengapa tidak ada pemasaran di abad ke-19 silam? Karena waktu itu, pasokan barang-barang ada sesuai dengan besarnya permintaan nyata. Tidak ada ilusi “ingin”.  Waktu itu yang ada hanyalah kebutuhan untuk bertahan hidup.

Rasionalitas, berpikir kritis, dan pengetahuan ilmiah adalah musuh-musuh bisnis global. Karena semua itu mencegah konsumen mengambil pinjaman yang tidak perlu, sehingga mengakibatkan terhambatnya ekspansi ekonomi. Karena itulah, sekitar tiga puluh tahun lalu, berbagai bisnis muncul untuk menciptakan konsumen ideal – yang tidak rasional dan tidak bisa berpikir untuk diri mereka sendiri.

Sekarang sudah banyak konsumen ideal tersebut. Nyatanya mereka ada di mana-mana! Mereka mencintai hidup yang dikelabui hanya dengan emosi dan hasrat untuk mendapatkan sesuatu yang baru semata. Melahap apapun demi popularitas sesaat. Mereka ceria, positif, dinamis, dan siap membeli apapun yang “terbaru dan terhebat”. Yang parahnya lagi, mereka tidak menyadari perilaku “otomatis tersihir” seperti zombie ini!

Secara perlahan-lahan, media massa membesarkan konsumen ideal ini. Iklan radio dan TV. Penempatan produk dalam film-film. Semuanya dimulai dari anak-anak usia sekolah dengan kartun dan komik, lalu beralih ke dunia dewasa dengan berlangganan majalah yang mengarahkan persepsi orang tentang dunia. Ada banyak iklan tentang pakaian mahal dan aksesoris. Parfum dan kolonye. Semua yang dibutuhkan orang untuk menjadi “cantik” dan “bahagia”.

NRGLab mengirimkan banyak proposal bisnis ke para manajer perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, sayangnya, sembilan dari sepuluh proposal jatuh ke tangan antek-antek kelas bawah yang tidak bisa melihat potensi keuntungan besar di depan mata mereka. Mereka malas dan tidak termotivasi. “Siapa peduli dengan energi ramah lingkungan?” Pada dasarnya, kalau itu bukan ponsel cerdas baru yang mentereng atau aplikasi iPhone gratis, akan sulit menarik perhatian orang.
       
Tidak seperti para manajer di negara-negara maju, para manajer di negara-negara berkembang lebih berpikiran terbuka. Mereka mampu melihat keuntungan-keuntungan dari proposal bisnis kami. Mereka belum menjadi mangsa mentalitas konsumen. Mereka masih rasional dan hidup dengan warisan dan budaya mereka sendiri.  Padahal, pusat industri dan komersial bakal segera muncul di negara-negara berkembang. Lalu apa yang bakal terjadi?  Akankah mereka bersiap untuk “progres”?


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 29 April:  http://anashell.blogspot.com/2013/04/global-business-has-turned-consumers.html

Ronald Reagen, krisis ekonomi, krisis di siprus, nrglab singapore, nrglab company, NRGLab Pte Ltd, NRGLab auction, NRGlab, nrglab asia, SH-box, sh-box nrglab ]

Tuesday, September 3, 2013

Pag-uusap ng gobyerno at Ana Shell ukol sa proyektong gasification sa Pilipinas

Noong nakaraang ika-14 ng Agosto 2013, naganap ang pagpupulong sa pagitan ng Kagawaran ng Agrikulutra ng Pilipinas at Ana Shell, may-ari ng  ’Territory of Shell’ (www.anashell.com), at NRGLab Company na naka-base sa Singapore (www.nrglab.asia). Ang nasabing pagpupulong ay nilahukan nina Atty. Emerson U. Palad, Undersecretary at Chief of Staff ng Kagawaran ng Agrikulutra, Manuel Jose C. Regalado, Deputy Executive Director ng Philippine Rice Research Institute (IRRI), Rex L. Bingabing, Executive Director ng Philippine Center for Postharvest Development and Mechanization (PHILMECH), at mga espesyalista sa pananaliksik ng siyensya ng Kagawaran ng Enerhiya sa pangunguna ni Jamie Joseph Q. Castillo.


Ang Pilipinas ay naglalabas taun-taon ng 1.0 bilyong tonelada ng biomass o organic na materyal na hango mula sa mga halaman at hayop, na may katumbas na enerhiyang 200 milyon na toneladang LNG (Liquified Natural Gas) na nagkakahalagang $100 bilyong dolyar.

Sa usapang pang-enerhiya, lumalabas na kayang kumunsumo ng Pilipinas taun-taon ng hanggang 500 milyong tonelada ng palumpong na biomass katulad ng puno ng niyog, palay, tira ng saging at pinya, manga at iba pa.

Ang gasification ng 500 milyong toneladang biomass kada taon ay may katumbas na fuel ng 100 milyong tonelada ng LNG. Ang pagbawi ng gastos sa pagpapagawa ng power plant mula sa synthetic gas (syngas) ay tinatayang 3  taon matapos ang pagsisimula ng operasyon ng planta.

Ang paggamit ng biomass sa Pilipinas ay maaaring pumalit sa kasalukuyang paggamit ng uling, gas o  langis na sinusunog sa paglikha ng kuryente. Bukod dito, ang paglabas ng carbon dioxide ay mababawasan ng kalahati.

Isa sa mga isyung napag-usapan sa nasabing pagpupulong ay ang pagpapatayo ng NRGLab ng unang planta para sa gasification gamit ang kanilang intellectual turbine na may tinatayang 25 mWh na nagkakahalaga ng $25 milyong dolyar.


Ang magsisilbing feedstock ng planta ay makukuha mula sa mga magsasakang Pilipino sa halagang $25 dolyar kada tonelada.

Ang isang taong operasyon ng planta ay nangangailangan ng 210,000 tonelada ng basurang agrikultural o feedstock na nagkakahalaga ng $5,250,000 dolyar. Mula sa nasabing feedstock, 215 bilyong kWh ng enerhiya ang mailalabas. Ang magiging halaga ng nasabing elektrisidad ay nasa $0.12 na katumbas ng kita na $25.8 milyong dolyar.

Sundan lamang ang link upang matutunan ang iba pang mga bagay ukol sa gasification program:

[ territory of shell, Liquified Natural Gas, synthetic gas, Atty. Emerson U. Palad, affordable energy, Ana shell, Ana Shell NRGLab, gasification project, gasification Ana Shell ]

Sunday, September 1, 2013

Alasan Perusahaan-Perusahaan Minyak Mengharapkan Lapisan Es Mencair

Seharusnya sekarang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa lapisan es mencair karena suhu permukaan bumi meningkat.  Berbagai film-film terkenal Hollywood dan para pendukung pemanasan global telah menyampaikan kepada kita berbagai skenario kiamat. Zaman es. Tsunami. Badai-badai super. Namun, sebenarnya ada yang mengharapkan lapisan es mencair karena satu hal: minyak dalam jumlah luar biasa besar.


Menurut sebuah laporan Survey Geologi AS, diperkirakan ada 13% cadangan minyak bumi yang belum terjamah, dan 30% gas alam yang berada di bawah selubung tebal es Arktik. Para eksekutif perusahaan minyak ngiler untuk mendapatkan kesempatan mulai melakukan operasi pengeboran. Berbagai bangsa pun demikian. 

Rusia telah mengirimkan armada kapal selamnya untuk menjelajahi Kutub Utara. Amy Crawford, penulis untuk Smithsonian Magazine mengatakan Cina berada diurutan berikutnya.

“Sangat jelas Cina tidak mempunyai garis pantai Arktik. Batas bagian utara Cina berada sekitar 900 mil dari Lingkaran Arktik. Tapi mereka mencari pengaruh.”

Agar Cina bisa ikut bermain, mereka perlu mendapat dukungan dari Kanada, salah satu pemasok utama minyak mentah mereka. Namun jika Kanada memberi dukungan mereka pada Cina, langkah ini akan merusak hubungan Kanada dengan negara tetangga mereka di sebelah selatan, Amerika Serikat.  

AS dan Kanada sedang berlomba-lomba untuk mengontrol Northwest Passage, sebuah jalur laut langsung ke Kutub Utara, yang berkat pemanasan global, bebas dari es untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Rute ini secara substansial lebih pendek (faktanya: 4.000 mil dan 2 minggu lebih pendek) daripada rute alternative melalui Terusan Panama. Jelas, ini menggambarkan pengumpilan keuangan. Kanada mengatakan bahwa Northwest Passage berada dalam yuridiksinya, sementara AS berpendapat bahwa Northwest Passage merupakan bagian dari perairan internasional.  Biarkan pertengkaran dimulai!

Sebaliknya, Rusia mengendalikan 100% Northeast Passage, memberi mereka keuntungan yang berbeda dalam lomba mengklaim minyak Arktik, yang secara teknis ‘untuk diperebutkan’. Crawford  menulis, “Mereka (Rusia) ditahun 2007 sebenarnya telah mengirimkan kapal selam mini rahasia untuk menancapkan bendera titanium di sana.  Kedengarannya seperti keluar dari buku panduan Christopher Columbus.”

Perusahaan-perusahaan minyak raksasa berlomba-lomba untuk bersaing, tapi sejauh ini mereka terpaksa meninggalkan arena eksplorasi karena ketidakmampuan teknologi yang dimiliki.  Sebagian besar kapal-kapal tanker saat ini tidak dapat bertahan pada suhu Arktik yang di bawah nol dan angin ganas, masalah yang tidak perlu dikhawatirkan oleh kapal selam angkatan laut.

Apakah minyak dan gas sepandan dengan semua kesulitan yang kita lalui? Bukankan akan lebih menghemat biaya apabila negara-negara berinvenstasi pada energi alternatif? Mengapa mengharapkan lapisan es mencair saat kita bisa bekerja sama mendapatkan solusi infrastruktur energi yang bersih dan terbarukan? Kecuali kalau kita memang mau menghabiskan masa pensiun kita di bawah air…


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 30 Juli: http://anashell.blogspot.com/2013_07_01_archive.html 

[ Smithsonian Magazine, affordable energy, Ana shell, Ana Shell NRGLab, ana shell sh-box, electricity production sh box, energy alternative, energy costs. Wal Mart, nrglab asia, NRGLab auction ]