Tuesday, November 19, 2013

Penghematan Energi dan NRGLab

Dewasa ini, efesiensi energi menjadi menjadi salah satu faktor bagi konsumen dalam mengambil keputusan. Mulai dari kebutuhan rata-rata bensin per kilometer untuk sebuah mobil baru, atau ukuran rumah yang akan dibeli, setiap sen diperhitungkan pada era ekonomi saat ini. Jadi mengapa harus membuang-buang uang hanya karena TIDAK efisien?

Tingginya tingkat efisiensi energi atau EER (Energy –Efficiency Rating) dapat mengurangi tagihan bulanan seorang pemilik rumah. Survei  menyeluruh terhadap EER tahun lalu  menunjukkan bahwa 44% dari masyarakat menginginkan lebih banyak lagi pengembangan  bangunan ramah lingkungan atau bangunan hijau ini. Namun, dalam rangka mendorong laju penyebaran renovasi energi, kita harus mengombinasikan dua indeks yang dipakai saat ini: Operational Rating System (ORS) dan Asset Rating System (ARS). Mengapa?
ORS menghitung tagihan energi bangunan pada bulan-bulan sebelumnya dan luas bangunan serta menghitung tingkat persentilnya. Sejak tahun 2008, dua negara bagian dan beberapa kota di Amerika Serikat bergantung pada sistem ini. Bagi masyarakat awam, penggunaan ORS sangat masuk akal. Namun ada satu kekurangannya yang sangat jelas: Bagaimana Anda membandingkan struktur sebuah bangunan yang dibangun tahun 1950-an dengan yang dibangun pada abad ke-21? Kedua bangunan tersebut dibangun dengan material yang berbeda. Dengan model arsitektural yang berbeda pula. Singkatnya seperti membandingkan buah apel dengan jeruk.
Itulah sebabnya para ahli mengembangkan ARS.  ARS  menganalisis pemakaian energi pada infrastruktur bangunan dan kemungkinannya di masa yang akan datang. Untuk bangunan yang lebih baru, hal  ini dapat menunjukkan kepada calon pembeli cara terbaik memaksimalkan sistemnya.  Begitu bangunan mulai beroperasi, ORS menjadi penting bagi pemilik bangunan, karena ORS menandai  para pemilik bangunan yang memboroskan energi.
Clay Nesler, Wakil Presiden Divisi Efesiensi Bangunan Johnson Controls, sebuah perusahaan yang di bidang efesiensi energi, mengklaim bahwa EER seharusnya dilihat sebagai “salah satu perangkat yang, jika digabungkan dengan kebijakan lainnya, dapat  mendongkrak  investasi di bidang efesiensi energi.”
Jadi apakah Anda juga dipusingkan dengan segala masalah  teknis ekonomi yang membingunkan ini?
Untungnya saat ini ada beberapa negara, termasuk Australia yang berhasil melepaskan diri dari masalah ini. Mereka hanya menyewa bangunan dengan tingkat EER yang tinggi. Dan karena pemerintah Australia menyewa lebih banyak tempat daripada perusahaan swasta lainnya, maka bangunan dengan tingkat EER yang lebih rendah otomatis mengalami penurunan nilai jual.
Pada 2010, Uni Eropa berhasil meloloskan UU Kinerja Energi dalam Pedoman Bagunan, undang-undang yang mensyaratkan kepada seluruh negara untuk meningkatkan standar efesiensi energinya. Pada survei EER tahun lalu, responden lebih insentif pajak dan pengurangan pajak atas bangunan dengan EER tinggi daripada inventasi pemerintah untuk merenovasi dan merestorasi bangunan.
Dengan mengombinasikan kedua perhitungan efesiensi energi ini, sesungguhnya pemerintah dapat membantu  lebih banyak dunia usaha mendapatkan sertifikasi hijau, sehingga akan mendorong sektor-sektor lainnya untuk melakukan hal serupa.
NRGLab, nyatanya dapat membatu rumah atau kantor Anda, untuk menghemat energi dengan SH-Box,  sebuah generator portabel yang menghasilkan energi alami sesuai tarif saat ini $0,03 per kW!
Berminat? Kunjungi www.NRGLab.asia untuk informasi lebih lanjut mengenai SH-Box bebas karbon, dan bergabunglah dalam gerakan energi ramah lingkungan sebelum terlambat.  


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 20 Juni: http://anashellnrglab.wordpress.com/2013/06/20/energy-efficiency-and-nrglab/

Penghematan Energi, energi, energi NRGLab, EER, Energy Efficiency Rating, Operational Rating System, Asset Rating System, SH-box, Ana shell, ana shell sh-box, NRGlab ]

No comments:

Post a Comment