Sunday, September 1, 2013

Alasan Perusahaan-Perusahaan Minyak Mengharapkan Lapisan Es Mencair

Seharusnya sekarang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa lapisan es mencair karena suhu permukaan bumi meningkat.  Berbagai film-film terkenal Hollywood dan para pendukung pemanasan global telah menyampaikan kepada kita berbagai skenario kiamat. Zaman es. Tsunami. Badai-badai super. Namun, sebenarnya ada yang mengharapkan lapisan es mencair karena satu hal: minyak dalam jumlah luar biasa besar.


Menurut sebuah laporan Survey Geologi AS, diperkirakan ada 13% cadangan minyak bumi yang belum terjamah, dan 30% gas alam yang berada di bawah selubung tebal es Arktik. Para eksekutif perusahaan minyak ngiler untuk mendapatkan kesempatan mulai melakukan operasi pengeboran. Berbagai bangsa pun demikian. 

Rusia telah mengirimkan armada kapal selamnya untuk menjelajahi Kutub Utara. Amy Crawford, penulis untuk Smithsonian Magazine mengatakan Cina berada diurutan berikutnya.

“Sangat jelas Cina tidak mempunyai garis pantai Arktik. Batas bagian utara Cina berada sekitar 900 mil dari Lingkaran Arktik. Tapi mereka mencari pengaruh.”

Agar Cina bisa ikut bermain, mereka perlu mendapat dukungan dari Kanada, salah satu pemasok utama minyak mentah mereka. Namun jika Kanada memberi dukungan mereka pada Cina, langkah ini akan merusak hubungan Kanada dengan negara tetangga mereka di sebelah selatan, Amerika Serikat.  

AS dan Kanada sedang berlomba-lomba untuk mengontrol Northwest Passage, sebuah jalur laut langsung ke Kutub Utara, yang berkat pemanasan global, bebas dari es untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Rute ini secara substansial lebih pendek (faktanya: 4.000 mil dan 2 minggu lebih pendek) daripada rute alternative melalui Terusan Panama. Jelas, ini menggambarkan pengumpilan keuangan. Kanada mengatakan bahwa Northwest Passage berada dalam yuridiksinya, sementara AS berpendapat bahwa Northwest Passage merupakan bagian dari perairan internasional.  Biarkan pertengkaran dimulai!

Sebaliknya, Rusia mengendalikan 100% Northeast Passage, memberi mereka keuntungan yang berbeda dalam lomba mengklaim minyak Arktik, yang secara teknis ‘untuk diperebutkan’. Crawford  menulis, “Mereka (Rusia) ditahun 2007 sebenarnya telah mengirimkan kapal selam mini rahasia untuk menancapkan bendera titanium di sana.  Kedengarannya seperti keluar dari buku panduan Christopher Columbus.”

Perusahaan-perusahaan minyak raksasa berlomba-lomba untuk bersaing, tapi sejauh ini mereka terpaksa meninggalkan arena eksplorasi karena ketidakmampuan teknologi yang dimiliki.  Sebagian besar kapal-kapal tanker saat ini tidak dapat bertahan pada suhu Arktik yang di bawah nol dan angin ganas, masalah yang tidak perlu dikhawatirkan oleh kapal selam angkatan laut.

Apakah minyak dan gas sepandan dengan semua kesulitan yang kita lalui? Bukankan akan lebih menghemat biaya apabila negara-negara berinvenstasi pada energi alternatif? Mengapa mengharapkan lapisan es mencair saat kita bisa bekerja sama mendapatkan solusi infrastruktur energi yang bersih dan terbarukan? Kecuali kalau kita memang mau menghabiskan masa pensiun kita di bawah air…


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 30 Juli: http://anashell.blogspot.com/2013_07_01_archive.html 

[ Smithsonian Magazine, affordable energy, Ana shell, Ana Shell NRGLab, ana shell sh-box, electricity production sh box, energy alternative, energy costs. Wal Mart, nrglab asia, NRGLab auction ]

No comments:

Post a Comment